Senin, 02 September 2019

MENJADI PENGUSAHA, BELAJAR KEPADA SIAPA ?



Jadi entrepreneur siapa yang tidak mencita-citakan ? Mungkin 90% dari kita yang kerja di luar negeri terpacu oleh ini, pergi dari rumah dengan kemauan ingsun cari modal usaha, tetapi kenyataannya semakin banyak hanya harapan. Cuma dikit yang dapat wujudkan cita-citanya untuk mengawali usaha, serta cuma segelintir yang dapat jadi entrepreneur sukses. andy soewatdy adalah salah satu orang yang berpengaruh di Indonesia.

Apa yang salah hingga demikian sulit jadi entrepreneur, apa sebab terbatasnya pendidikan serta potensi hingga banyak yang tidak berhasil? Pertanyaan ini sering diberi pertanyaan dalam tiap session kursus kewirausahaan. Peryataan ini juga yang seringkali jadikan kambing hitam saat kita tidak berhasil dalam jalankan usaha.

Beberapa tutor kewirausahaan tetap menjelaskan kegagalan ialah lompatan ke arah kesuksesan, jangan menyerah oleh kegagalan. Dahlan Iskhan ( Jawa Pos Grup ) seringkali mendoakan entrepreneur pemula yang tidak pernah tidak berhasil menjadi tidak berhasil agar dapat naik ke level yang tambah tinggi. Ciputra jadi pakar kewirausahaan di Indonesia punyai jargon sendiri “ tidak berhasil sepuluh kali bangun sebelas kali “

Siapa saja pasti tidak inginkan kegagalan usaha, ditambah lagi buat yang bermodal pas-pasan. Pada tempat kita, dengan kepedihan hati serta sulit payah harus tinggalkan keluarga untuk kerja di luar negeri untuk satu keinginan dapat kumpulkan modal usaha, pasti tidak inginkan satu kegagalan. Kegagalan ialah hantu yang menakutkan serta seolah jadi kiamat kecil di dunia yang perlu serta harus dijauhi, walau kata beberapa tutor tidak dapat dijauhi.

Sebagai keinginan kita ialah bagaimana kita dapat mengawali usaha serta kalaulah harus tidak berhasil kita tidak tidak berhasil dilangkah pertama. Banyak masalah mereka yang tersuruk dikarenakan kegagalan dilangkah pertama. Buat mereka yang telah mengambil langkah jauh kegagalan dapat jadi pelajaran untuk bangun serta semakin maju, sebab mereka telah punyai sumberdaya yang dapat digunakan kembali.

Jumlahnya ikuti seminar atau kursus kewirausahaan tidak jamin kesuksesan kita, pengendalian sumberdaya yang dipunyai secara baik, taktik usaha yang sesuai keadaan kita serta kehati-hatian ialah kunci penting ke arah kesuksesan. Jika kita perhatikan, dari beberapa ratus bahkan juga beberapa ribu peserta kursus kewirausahaan cuma satu dua orang dapat sukses. Yang tentu sukses ialah sang pembicara sebab mereka makin populer serta memperoleh banyak order, sesaat pesertanya cuma terpacu untuk sesaat waktu.

Jika demikian untuk mengawali usaha apa kita tak perlu belajar dari orang ? Pasti kita harus belajar pada yang lebih dulu sukses, tapi kata kuncinya pada siapa kita harus belajar. Beberapa ahli menjelaskan belajar yang paling baik ialah pada lingkungan atau keadaan paling dekat dengan kita. Jadi kita dapat belajar pada orang yang telah rasakan serta alami problema yang sama juga dengan kita. Mereka dapat memperingatkan serta menahan kita lakukan kekeliruan yang sama juga dengan apa yang mereka sudah pernah kerjakan.

Bisa saja kita belajar dari entrepreneur nasional, tapi ingat sudut pandang serta kondisi mereka benar-benar jauh berlainan dengan kita jadi pemula, walau mereka menjelaskan dahulu mengawali dari 0. Tetapi butuh kita perhatikan, situasi keadaan sekarang berlainan dengan saat beberapa entrepreneur nasional mengawali upayanya. Belajarlah pada mereka yang tingkatan upayanya belum begitu tinggi, disana kita dapat belajar keadaan riil yang akan kita mengmelawan jika kita mengawali usaha. Situasi keadaan mereka relative sama juga dengan kita, pasti kesusahan mereka hampir serupa dengan kita, galilah bagaimana mereka dapat melalui semuanya sampai ke arah kesuksesan upayanya.

Salam Sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar